Sabtu, 29 Januari 2011

Jembatan Ambrol

Derasnya aliran Sungai Kelekar mengakibatkan jembatan di Desa Pematang Babat, Kelurahan Patihgalung, Kecamatan Prabumulih Barat ambrol. Jembatan yang dibangun tahun 1970-an ini merupakan salah satu jalan menuju perkebunan warga.
    Pantauan di lapangan, jembatan ambrol diduga akibat kencangnya aliran Sungai Kelekar ini memiliki panjang 5 m dan lebar 3 m. Dinding jembatan tak lagi melekat dengan daratan. Posisi dam jembatan miring ke tengah sungai. Untuk melintasi jembatan ini, warga membangun jembatan darurat.
    Sumarson, warga mengatakan, jembatan ambrol sudah terjadi beberapa waktu lalu akibat meluapnya Sungai Kelekar.  ‘’Jika jembatan ini tak segera ditanggulangi akan menutupi aliran Sungai Kelekar,” ujarnya
    Senada dikatakan Joko (45), warga setempat.  ‘’Jembatan ini masih kokoh dan kuat, tetapi tak adanya perawatan sama sekali membuat pondasi jembatan kehilangan landasan,’’ paparnya. (mg35)

Aktivitas Gunung Bromo Terus Menurun

Jakarta - Sejak ditingkatkan statusnya pada 23 November lalu, akhirnya Gunung Bromo diturunkan statusnya dari awas menjadi siaga, siang tadi. Dari data yang diperoleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dalam kurun waktu satu minggu terakhir gunung yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ini terus menunjukkan aktivitas yang cenderung menurun.

Dari data kegempaan yang diperoleh detik.com melalui situs resmi PVMBG, Senin (6/12/2010), tercatat dalam periode 26-29 Nopember 2010 terjadi erupsi secara menerus  yang dicirikan oleh amplituda tremor maksimum 32 mm. Gempa vulkanik yang terjadi selama erupsi sangat dangkal sehingga tidak berkaitan langsung dengan suplay energi di dalam kantong magma. Sejak tanggal 29 November 2010, akitvitas kegempaan menunjukkan penurunan yang siginifikan bila dilihat dari amplituda tremor menerus dari maksimum 32 mm sebelumnya menjadi maksimum 5 mm. Kondisi ini berlangsung stabil sampai tanggal 6 Desember 2010.

Nilai pelepasan energi kegiatan erupsi di permukaan diukur menggunakan indeks RSAM (Realtime Seismic Amplitude Measurement). Indeks RSAM tertinggi pada status awas terjadi pada tanggal 23-29 November 2010. Kemudian sesudahnya mengalami penurunan  secara signifikan.

Untuk sementara itu, dari hasil pengamatan visual pada tanggal 26 - 29 November 2010, pengamatan visual dalam status awas tampak cuaca terang angin sedang condong ke arah barat daya. Kolom erupsi  menunjukan warna kehitaman, tekanan kuat mencapai ketinggian 600-800 meter di atas bibir kawah. Sejak 30 November 2010, pengamatan visual dalam status awas memperlihatkan  cuaca terang, angin tenang condong kearah utara. Kolom erupsi menunjukan warna putih kelabu, tekanan sedang mencapai ketinggian 200-300 meter di atas bibir kawah.

Dari tanggal 25 November-05 Desember 2010 pengukuran deformasi EDM antara dua titik ukur POS-BAT dan POS-BRO menunjukan pemanjangan dan POS-KUR menunjukan pemendekan. Deformasi yang terjadi  sangat berkaitan dengan proses pengempisan tubuh G. Bromo atau pelepasan energi sudah mulai berkurang secara berarti.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa data kegempaan, visual, deformasi, dan potensi bahaya erupsi maka status kegiatan G. Bromo diturunkan dari awas (Level 4) menjadi siaga (Level 3) sejak 6 Desember 2010 pukul 12.45 WIB.

Meskipun status sudah diturunkan PVMBG tetap memberikan rekomendasi kepada masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengujung, wisatawan, dan pendaki untuk tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 2 km dari kawah aktif Gunung Bromo.

Harga Cabai Naik 100 Persen Lebih

DUMAI, KOMPAS.com — Harga cabai di Kota Dumai, Riau, naik dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 65.000/kg.

Berdasarkan data yang dihimpun, Rabu (7/7/2010), pembengkakan harga itu jarang terjadi pada sejumlah pasar tradisional di Kota Dumai.

Tak pelak, harga cabai menyebabkan warga kota itu, terutama kaum ibu rumah tangga, mengeluh karena tidak sebanding dengan daya belinya.

"Harga cabai merah yang saya beli tadi pagi Rp 60.000/kg. Harga ini pun naik-turun, sebentar harga Rp 60.000/kg, tidak lama kemudian harganya sudah Rp 65.000/kg," kata Buriah (40), warga Jalan Ombak yang juga seorang pemilik Rumah Makan Ampera.

Padahal, dia kemarin membeli komoditas itu Rp 30.000/kg. "Pokoknya harga cabai merah sekarang ini kayak mau beli emas, harganya naik-turun," ujarnya.

Menurut Buriah, kenaikan harga cabai merah yang kebanyakan masuk dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara itu memberatkan kaum ibu rumah tangga karena hampir setiap hari bergulat dengan urusan dapur dan masak-memasak yang tidak lepas dari komoditas tersebut.

Buriah yang sering berbelanja kebutuhan dapur di Pasar Payung Sukajadi ini mengaku memerhatikan fenomena kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok yang setiap tahun, apalagi menjelang bulan puasa yang selalu mengalami kenaikan.

Namun, kata dia, sekarang ini lebih terasa mencekik mengingat pada waktu yang hampir bersamaan harga kebutuhan keluarga lainnya pun meningkat.

Ibu tiga anak ini mengeluhkan kenaikan harga yang bersamaan dengan tahun ajaran baru 2010/2011. "Bagi kami yang punya uang hanya pas-pasan, kondisi seperti ini sangat terasa. Terkadang kami pinjam uang sana-sini untuk keperluan anak sekolah," tuturnya.

Sementara Purwan (50), warga Jalan Cempedak, Kecamatan Dumai Timur, mengatakan, saat ini tidak hanya harga cabai melambung, minyak tanah pun langka dan mahal di pasaran.

"Di tingkat pengecer harga minyak tanah bisa mencapai Rp 8.000/liter. Sudah mahal, langka pula. Jika pakai gas, saya takut meledak seperti kejadian-kejadian yang tampak di televisi," kata wiraswasta ini.

VIVAnews - Seleksi tahap kedua bagi timnas U-23 kembali akan digelar mulai Selasa, 11 Januari 2011. Selain 27 pemain lokal, seleksi juga akan diikuti oleh seorang pemain impor asal Belanda, Ruben Wuarbanaran. Untuk menjaring pemain yang akan tampil di Pra Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011, PSSI menggelar tiga agenda seleksi. Seleksi pertama telah digelar di Lapangan Timnas Senayan, 7-9 Januari 2011 Hasilnya, tiga pemain 'impor' telah dicoret oleh pelatih timnas U-23, Alfred Riedl. Mereka adalah James Zaidan Saragih (New Yorko Cosmos), Andrea Bitar (FC Cannes), dan Arthur Irawan (Lythim Town). Selanjutnya, Riedl akan melihat para pemain lainnya, di tempat yang sama, besok. Selain 27 pemain lokal, pelatih asal Austria itu juga akan menyeleksi salah seorang pemain asal Belanda, Ruben Wuarnanaran. Ruben merupakan pemain keturunan Indonesia yang bermain di klub FC Den Bosch. Pemain berusia 20 tahun itu sebelumnya pernah tampil pada laga amal yang digelar di Surabaya dan Malang, November 2010 lalu. Selain Ruben, tiga pemain asal Belanda lainnya, yakni Mark van der Mareel, Oliver Rifai, dan Stefano Lilipaly juga ikut diundang. Namun ketiganya belum bisa hadir pada seleksi tahap kedua. Menurut Asisten Pelatih Timnas, Wolfgang Pikal, ketiganya baru tiba di Jakarta pada Jumat, 14 Januari 2011. Artinya ketiganya baru bisa ikut dalam seleksi tahap ketiga yang digelar, 15-17 Januari 2011. • VIVAnews

Liga Primer Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Mantan General Manager PSIS, Yoyok Sukawi, mengatakan perlu dicari jalan keluar untuk mengatasi konflik antara PSSI dengan Liga Primer Indonesia.
"Kalau masing-masing tetap dengan pendapatnya sendiri tentunya akan sulit mencari titik temu. Harus dicarikan jalan tengah untuk mewujudkan persepakbolaan di negeri ini lebih baik lagi," katanya.
Ia mencontohkan, saat final Piala AFF 2010 antara Indonesia melawan Malaysia, semua bersatu mendukung tim nasional. "Kalau itu berlanjut, tentunya sepak bola Indonesia akan maju," katanya.
Yoyok yang saat ini menjadi Ketua Komisi E (bidang kesejahteraan rakyat atau kesra) DPRD I Jawa Tengah mengatakan, apalagi saat ini pemerintah pusat sangat perhatian terhadap sepak bola nasional. "Saya kira kalau perhatian seperti itu diterapkan di daerah mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota, alangkah indahnya sepak bola di Indonesia," katanya.
Ia mencontohkan, belum semua daerah memberikan perhatian yang lebih pada cabang olahraga sepak bola, termasuk Jawa Tengah. "Jawa Timur, provinsi di Sumatera sudah melakukan hal itu, dengan banyak bermunculan klub-klub sepak bola," katanya.
Yoyok mengakui, memang ada sisi negatif dari PSSI, terutama berkaitan dengan kompetisi. "Alangkah baiknya kalau pemerintah bicara dengan PSSI,'ini saya beri uang, buatlah kompetisi yang bagus'," katanya.
Kalau sudah seperti ini, menurut dia, tentunya PSSI juga akan bertanggung jawab untuk menggelar kompetisi sepak bola dengan baik. "Saya kira harus dicarikan jalan tengah untuk mengatasi konflik seperti itu," katanya.

Pemain Impor Kembali Ramaikan Seleksi U-23

VIVAnews - Seleksi tahap kedua bagi timnas U-23 kembali akan digelar mulai Selasa, 11 Januari 2011. Selain 27 pemain lokal, seleksi juga akan diikuti oleh seorang pemain impor asal Belanda, Ruben Wuarbanaran.

Untuk menjaring pemain yang akan tampil di Pra Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011, PSSI menggelar tiga agenda seleksi. Seleksi pertama telah digelar di Lapangan Timnas Senayan, 7-9 Januari 2011 

Hasilnya, tiga pemain 'impor' telah dicoret oleh pelatih timnas U-23, Alfred Riedl. Mereka adalah James Zaidan Saragih (New Yorko Cosmos), Andrea Bitar (FC Cannes), dan Arthur Irawan (Lythim Town). 

Selanjutnya, Riedl akan melihat para pemain lainnya, di tempat yang sama, besok. Selain 27 pemain lokal, pelatih asal Austria itu juga akan menyeleksi salah seorang pemain asal Belanda, Ruben Wuarnanaran.

Ruben merupakan pemain keturunan Indonesia yang bermain di klub FC Den Bosch. Pemain berusia 20 tahun itu sebelumnya pernah tampil pada laga amal yang digelar di Surabaya dan Malang, November 2010 lalu.

Selain Ruben, tiga pemain asal Belanda lainnya, yakni Mark van der Mareel, Oliver Rifai, dan Stefano Lilipaly juga ikut diundang. Namun ketiganya belum bisa hadir pada seleksi tahap kedua.

Menurut Asisten Pelatih Timnas, Wolfgang Pikal, ketiganya baru tiba di Jakarta pada Jumat, 14 Januari 2011. Artinya ketiganya baru bisa ikut dalam seleksi tahap ketiga yang digelar, 15-17 Januari 2011.
• VIVAnews

Calo Paspor Gayus Tertangkap

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi berhasil menangkap tersangka pembuatan paspor atas nama Sony Laksono yang diduga kuat digunakan Gayus H Tambunan untuk ke luar negeri. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, tersangka adalah seorang calo paspor berinisial A.
Tersangka ditangkap pada dua hari lalu di kawasan Jakarta Selatan. "Yang bersangkutan sedang diperiksa, saat ini di tahanan. Kami berharap ada perkembangan selanjutnya mengungkap kasus ini," kata Anton dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/1/2011).
Diduga, tersangka tidak bekerja sendirian dalam pembuatan paspor tersebut. Menurut penuturan Gayus Tambunan, dia mengeluarkan uang 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 900 juta untuk pembuatan paspor. Adapun si A hanya menerima 2.500 dollar AS. "Sedangkan sisanya dibagi-bagi kepada yang diduga temen-teman sindikat," lanjut Anton.
Atas perbuatannya, kata Anton, tersangka A dapat dijerat Pasal 266 jo 55 dan 56 tentang pemalsuan dan turut serta dalam tindakan pemalsuan.
Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Boy Rafli Amar menambahkan, tersangka A berperan dalam membuat foto Sony Laksono yang mengenakan wig dan kacamata, yang ditempelkan di sebuah paspor asli.
"Yang saat ini ditahan oleh penyidik berperan sebagai pembuat foto yang diduga ditempelkan dalam buku paspor, yang diduga sementara ini buku paspor itu adalah asli," ungkap Boy.




* Beranda * About Mahasiswa Sains Yogyakarta Mengaku Membuat Crop Circle Berbah

TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Sejumlah warga melihat pola aneh yang terjadi di areal persawahan dari puncak bukit Suru di Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Pola geometris tersebut diketahui muncul pada Minggu (23/1/2010) pagi ditengah areal persawahan yang ditanami padi dan saat ini masih dalam penyelidikan pihak berwenang untuk mengetahu penyebab terjadinya pola tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Entah benar atau tidak, tiba-tiba saja seorang mahasiswa asal Yogyakarta mengaku sebagai orang yang ‘mendesain’ crop circle di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang bikin heboh masyarakat sekitar.
Dalam sebuah situs, mahasiswa tersebut mengatakan bahwa “jejak UFO” di areal persawahan tersebut dibikin oleh mahasiswa Sains MTK dan Pertanian. 
Seperti dikutip situs StudentMagz.com, Selasa (25/1/2011), ide membuat crop circle itu muncul ketika dia sedang berlibur. “Dari pada pusing mikirin Gayus, mending bikin heboh aja,” kata mahasiswa MIPA di sebuah kampus di Yogyakarta.
Adapun alasan lain ia membuat pola unik tersebut, yakni, ingin mempraktekan kemampuan matematika terapan dan keahlian desain, termasuk di antaranya cari sensasi.
Mahasiswa itu mengaku, pola unik yang saling simetris berdiameter 30-an meter itu ia buat bersama enam teman. Namun bagaimana cara membuat pola itu, mahasiswa ini enggan menjelaskan.
Situs StudentMagz melengkapi pengakuan mahasiswa itu dengan tautan video dari luar negeri tentang cara membuat crop circle.
Di antaranya dengan menekan tanaman pakai balok sehingga merebah satu arah.
Hingga saat ini, belum ada satu pihak pun bisa memastikan apakah itu benar jejak UFO atau hasil bikinan manusia. Jika itu hasil buatan manusia, kemungkinan padi tersebut banyak yang patah dan rusak.
Dari pantauan Tribun, lokasi sekitar penemuan crop circle makin ramai dikunjungi warga. Police line masih terpasang di lokasi untuk menghindari warga masuk ke areal sawah.

Suara Gamelan Mendayu Sebelum Banjir Besar di Kali Putih

TRIBUNNEWS.COM, MUNTILAN - Sebelum terjadi banjir besar terjadi, Maryudi (57), warga desa Gempol, Jumoyo, Salam, sudah menduga musibah akan yang datang malam itu. Keyakinannya itu berawal dari suara gamelan yang didengar keluarganya pada dini hari.

Maryudi mengaku suara gamelan itu terdengar pada Senin dini hari, sekitar pukul 13.30. Awalnya, istri Maryudi, Ropingah, yang mendengar suara itu. Ropingah lalu membangunkannya dan mematikan apapun sumber suara di dalam rumah itu untuk memastikan asal suara gamelan.

Anak-anaknya, Lia risanti (25) dan Adi Rikardi (21), yang memang belum tidur juga memasang telinga, mencari-cari sumber suara.

"Kira-kira 15 menitan," kata Adi Rikardi kepada Tribun Selasa (4/1/2011).

Setelah itu suara menghilang. Esoknya, ia langsung tanya-tanya ke tetangga tetapi tidak ada yang mengaku membunyikan tembang jawa semalam itu.

Ia menuturkan, siang harinya ada orang yang bertamu di rumahnya dan mengisyaratkan terjadi banjir besar

"Ia bilang hari ini akan ada banjir besar," tuturnya.

Perkataan teman prianya itu membuatnya merasa cocok dengan apa yang suara gamelan dini hari tadi.

"Siangnya, saya bilang ke pemuda kampung. Hari ini akan banjir. Dan pertanda itu ternyata benar," ujarnya.

Wapres Tegur Menhub Terkait Insiden Kapal Terbakar di Merak

Jakarta - Wapres Boediono memberikan teguran kepada Menhub Freddy Numberi terkait terbakarnya KMP Laut Teduh di kawasan Pelabuhan Merak. Wapres meminta Menhub mengambil langkah cepat untuk perbaikan agar insiden tersebut tidak terulang.

"Saya minta Menhub untuk memperbaiki ini dengan segera," kata Wapres usai menjenguk korban KMP Laut Teduh di RS Medika, Cilegon, Banten, Sabtu (29/1/2011).

Wapres meminta agar Menhub melakukan langkah konkrit untuk perbaikan sistem transportasi nasional. "Ke depan memang perlu perbaikan dalam jangka panjang, dalam jangka pendek mengambil langkah cepat dan konkrit untuk menghindari kecelakaan dalam waktu dekat," Urainya.

Wapres juga menjelaskan, saat ini masih dilakukan penyisiran di sekitar KMP Laut Teduh untuk mengecek masih adakah korban yang ditemukan. "Dikhawatirkan masih ada," tutupnya.

Wapres menjenguk korban di RS Medika Cilegon bersama sejumlah menteri, antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhub Freddy Numberi, Menko Kesra Agung Laksono, dan Gubernur Banten Ratu Atut.

Wapres mendapatkan penjelasan terkait tragedi kapal terbakar tersebut yang terjadi pada Jumat (28/1). 13 Orang meninggal dunia dan 22 penumpang masih menjalani perawatan. 
Sabtu, 29/01/2011 14:05 WIB

Antasari Menanti Si Perekayasa Dibui

Jakarta - Antasari Azhar hingga kini terus berdoa di penjara. Mantan ketua KPK itu mendoakan agar pihak-pihak yang menzalimi dirinya mendapat balasan yang setimpal. Ia berharap ada mukjizat bahwa kejujuran akhirnya akan muncul membebaskan dirinya.

"Dia menyerahkan kepada yang kuasa agar kejujuran akhirnya ditampilkan," kata pengacara Antasari, Juniver Girsang.

Juniver menyampaikan hal itu saat ditanyakan tanggapan Antasari atas jaksa Cirus Sinaga yang kini dijadikan tersangka kasus pemalsuan rencana penuntutan (rentut) Gayus Tambunan. Cirus adalah jaksa penuntut umum yang menangani kasus Antasari. Ciruslah yang menyeret mantan Ketua KPK itu dihukum penjara 18 tahun atas dakwaan pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.

Sudah lama beredar dugaan kasus Antasari direkayasa. Cirus dianggap memiliki peran besar dalam penyusunan skenario dalam rekayasa tersebut. Dugaan tersebut semakin mengkuat setelah pada 19 Januari 2011 lalu, Gayus membeberkan keterlibatan jaksa itu dalam merekayasa kasus dirinya hingga Antasari.

Saat itu setelah divonis 7 tahun  penjara, Gayus sempat menyampaikan curhatnya. Dalam curhatannya tersebut, Gayus menuding Satgas Pemberantasan Mafia Hukum telah mengarahkan dan mengalihkan isu dari mafia pajak yang kemungkinan melibatkan Dirjen Pajak atau mafia hukum yang kemungkinan melibatkan Cirus Sinaga yang ditakutkan membongkar skenario kasus Antasari.

Penasihat hukum Gayus, Adnan Buyung Nasution bahkan menyebut, Cirus adalah orang yang paling tahu soal kasus Antasari Azhar. Buyung meyakini, jika Cirus tersentuh hukum dalam kasus Gayus, maka dikhawatirkan dia akan membongkar rekayasa dalam kasus Antasari.

Reaksi pun muncul dari Kejaksaan Agung (Kejagung) yang menyatakan akan kembali mempelajari berkas perkara Antasari. "Baru diminta berkasnya untuk dipelajari. Berkas perkara dengan petunjuk jaksa penelitinya," terang Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) Marwan Effendy kepada detikcom.

Marwan pun menjelaskan, pihak Jamwas baru akan mempelajari berkas perkara Antasari saja. Sedangkan berkas perkara terdakwa lain dalam kasus yang sama, seperti Wiliardi Wizard, Sigid Haryo Wibisono, dan Jerry Hermawan Lo belum akan dipelajari.

Sementara itu, Cirus yang dituding merekayasa pemenjaraan Antasari Azhar pun membatahnya. Pengacara Cirus, Tumbur Simanjuntak mengatakan, justru kliennya mengaku tidak mengetahui persis apa yang sebenarnya terjadi pada kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.

"Sebagai jaksa penuntut umum, dia menyatakan tidak pernah merekayasa, berkas perkara (kasus Antasari), seratus persen kok dilimpahkan (ke pengadilan). Kecuali ada pengurangan, penambahan dan ada yang diubah dalam berkas itu," katanya.

Sebagai ketua tim penuntut saat itu, Cirus mengaku hanya mempelajari berkas yang diterimanya dari penyidik Mabes Polri. Cirus tidak pernah mengubah apa yang tertuang dalam berkas penuntutan itu. "Iya, berkas yang diterima dari penyidik polri seratus persen diserahkan ke pengadilan. Tanpa ada yang diubah, ditambah, atau dikurangi, seratus persen diserahkan ke pengadilan," jelasnya seraya mempersilakan untuk membuka kembali berkas-berkas perkara tersebut.

Juniver Girsang, kuasa hukum Antasari Azhar mengungkap kejanggalan kasus Antasari yang memperkuat adanya rekayasa tersebut. Salah satunya, soal dakwaan kepada kliennya yang telah mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada almarhum Nasrudin. Dakwaan itu dalam persidangan, baik bukti dan saksi ahli tidak bisa membuktikannya.

"Tidak ada alat bukti jaksa di pengadilan kalau SMS ke Nasrudin itu dari Pak Antasari. Dari all over SMS Pak Antasari, kurun waktu Januari-Februari 2009 sebagaimana dakwaan jaksa, Pak Antasari tak pernah kirim SMS ke almarhum," ungkapnya kepada detikcom.

Seharusnya kalau polisi tahu ini, sudah kewajibannya untuk mencari dan mengungkap siapa pengirim SMS sebenarnya ke Nasrudin. Sayangnya, sampai hari ini tidak ada upaya polisi untuk mengungkapnya. Tidak ada ikhtiar dari polisi untuk mengungkap. "Ini membuktikan tak benar Pak Antasari yang kirim SMS, dengan demikian tidak benar Pak Antasari adalah pelaku meninggalnya Nasrudin, karena tuduhan awal SMS dikirim Pak Antasari," ujar Juniver lagi.

Sebenarnya pengakuan adanya rekayasa untuk menjebloskan Antasari ke penjara, bukan hanya dari Gayus. Mantan Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Williardi Wizar juga mengakui adanya skenario untuk memenjarakan Ketua KPK itu. Williardi yang juga menjadi terdakwa dalam kasus ini mengungkapkan bagaimana rekayasa saat pembuatan berita acara pemeriksaan.

"Demi Allah saya bersumpah, waktu itu saya dikondisikan Dir, Wadir, Kabag, Kasat, orang yang menyebut 'sasaran kita Antasari'," tegasnya dalam sidang pertengahan 2010 lalu. Williardi kemudian menuturkan, jika saat itu dia diperlihatkan dan dibacakan BAP Sigid Haryo Wibisono, terdakwa lainnya. "Dibacakan pada saya, kita samakan saja. Kalau ini perintah pimpinan silakan saja," ujar Williardi saat dia menuturkan pembuatan BAP yang pertama tersebut.

Tentunya yang menjadi pertanyaan, siapa yang sebenarnya merekayasa dan tokoh utama yang meminta merekayasa kasus Antasari itu? Faktanya, Antasari, Williardi Wizar, serta dua pengusaha yaitu Sigid Haryo Wibisono, dan Jerry Hermawan Lo didakwa terlibat pembunuhan berencana terhadap Nasrudin, yang dieksekusi seusai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu 14 Maret 2009.

"Kami tidak tahu. Cirus yang harus ungkap itu. Siapa di belakang ini semua. Cirus harus ungkap sebagaimana pernyataan Gayus bahwa kasus ini rekayasa," kata Juniver kembali.

Menurut Juniver, bisa saja Cirus Sinaga membantah tudingan tersebut. Tapi setidaknya pernyataan Gayus itu membuktikan ada hubungan intensif di antara Gayus dan Cirus tersebut. "Kalau Cirus membantah kan bisa-bisa dia saja. Kalau Gayus membuat pernyataan seperti itu tentu ada hubungan intensif antara Gayus dan Cirus, tentu demikian. Tidak mungkin mengungkapkan sesuatu kalau tanpa hubungan di antara mereka," tandasnya.

Ketua Presidium Indonesian Police Watch Neta S Pane meyakini pernyataan Gayus bahwa Cirus Sinaga memiliki kartu truf bagi kepolisian untuk merekayasa kriminalisasi Antasari Azhar. IPW juga menilai penanganan Cirus Sinaga ini begitu lamban. Padahal, beberapa orang yang menangani ini sudah ditetapkan menjadi tersangka sejak lama, seperti Hakim Asnus, Kompol Arafat.

"Ini menunjukkan ada misteri kenapa Cirus belum jadi tersangka. IPW merasa yakin apa yang diucapkan Gayus itu ada benarnya bahwa Cirus punya kartu truf bagi Polri terutama dalam kasus rekayasa kriminalisasi atas Antasari. Melihat fakta yang ada kita yakin dengan apa yang dinyatakan Gayus," jelas Neta.

IPW yakin kasus Antasari direkayasa karena menemukan sejumlah kejanggalan. Kejanggalan itu yakni baju Nasrudin tidak dijadikan barang bukti. Padahal dari baju itu bisa diketahu apa ia tewas saat kejadian atau tewas di tempat lain. Lalu kejanggalan lainnya, 2 dokter yang membelah kepala Nasrudin tidak pernah dijadikan saksi.

Ketika jenazah dibawa ke RSCM  dan mau divisum dr Munim, kepala Nasrudin sudah terbelah dan ada jahitan tapi anehnya, siapa dokter yang membedah Nasrudin dan RS yang membelah kepala Nasrudin tak diketahui dan tak jadi saksi.

"Kasus Antasari dan Kasus Gayus Tambunan ini paling tidak melibatkan sedikitnya lima jenderal polisi," kata Neta.

Banyak isu yang beredar kalau rekayasa kasus Antasari merupakan pesanan Istana. Istana dituding memiliki sejumlah motif untuk balas dendam kepada Antasari yang saat menjadi Ketua KPK telah menyeret besan SBY, Aulia Pohan ke penjara. Antasari mengungkapkan kasus pembunuhan Nasrudin yang menjeratnya terjadi saat ia sedang fokus menangani kasus IT KPU. Kasus ini diduga bisa membahayakan legitimasi pemerintahan SBY. Petisi 28 mendesak KPK agar menuntaskan kasus IT KPU yang diduga melibatkan istana ini. Namun kasus tersebut dihentikan.

Ketua Komisi Hukum Nasional (KHN) JE Sahetapy pun mendegar informasi kasus Antasari dan Gayus mengarahkan ke Istana Presiden. Namun, Sahetapy mengingatkan, perlunya penelusuran yang tajam dam mendalam, serta membuka semua kasus yang muncul.

"Kalau gosip di luar begitu, bukan berarti saya bilang itu benar. Saya tanya apa betul ke teman? Iya pak betul. Apa anda dekat dengan Presiden? Oh tidak Pak, tapi ini sudah menjadi cerita," kata Sahetapy.

Istana hingga kini belum berkomentar soal dugaan rekayasa kasus Antasari. Staf khusus presiden bidang hukum Denny Indrayana tidak menjawab saat diminta tanggapan soal tudingan yang dikoarkan Gayus tersebut. Denny tidak mengangkat telepon ketika dihubungi. Di-BBM dan di-SMS pun hingga kini Denny belum memberi jawaban.

Sikap diam Istana ini bisa membahayakan karena gosip justru akan makin berkembang liar. "Nah itu yang saya khawatirkan, cerita dari mulut ke mulut itu biasanya berbunga. Kalau orang meminjam uang, tidak suka membayar rente (bunga). Tapi pinjam omongan, malah suka tambah rente (bunga), itu repotnya di situ," kata Sahetapy.
Kamis, 27/01/2011 17:46 WIB