Sabtu, 29 Januari 2011

Jembatan Ambrol

Derasnya aliran Sungai Kelekar mengakibatkan jembatan di Desa Pematang Babat, Kelurahan Patihgalung, Kecamatan Prabumulih Barat ambrol. Jembatan yang dibangun tahun 1970-an ini merupakan salah satu jalan menuju perkebunan warga.
    Pantauan di lapangan, jembatan ambrol diduga akibat kencangnya aliran Sungai Kelekar ini memiliki panjang 5 m dan lebar 3 m. Dinding jembatan tak lagi melekat dengan daratan. Posisi dam jembatan miring ke tengah sungai. Untuk melintasi jembatan ini, warga membangun jembatan darurat.
    Sumarson, warga mengatakan, jembatan ambrol sudah terjadi beberapa waktu lalu akibat meluapnya Sungai Kelekar.  ‘’Jika jembatan ini tak segera ditanggulangi akan menutupi aliran Sungai Kelekar,” ujarnya
    Senada dikatakan Joko (45), warga setempat.  ‘’Jembatan ini masih kokoh dan kuat, tetapi tak adanya perawatan sama sekali membuat pondasi jembatan kehilangan landasan,’’ paparnya. (mg35)

Aktivitas Gunung Bromo Terus Menurun

Jakarta - Sejak ditingkatkan statusnya pada 23 November lalu, akhirnya Gunung Bromo diturunkan statusnya dari awas menjadi siaga, siang tadi. Dari data yang diperoleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dalam kurun waktu satu minggu terakhir gunung yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ini terus menunjukkan aktivitas yang cenderung menurun.

Dari data kegempaan yang diperoleh detik.com melalui situs resmi PVMBG, Senin (6/12/2010), tercatat dalam periode 26-29 Nopember 2010 terjadi erupsi secara menerus  yang dicirikan oleh amplituda tremor maksimum 32 mm. Gempa vulkanik yang terjadi selama erupsi sangat dangkal sehingga tidak berkaitan langsung dengan suplay energi di dalam kantong magma. Sejak tanggal 29 November 2010, akitvitas kegempaan menunjukkan penurunan yang siginifikan bila dilihat dari amplituda tremor menerus dari maksimum 32 mm sebelumnya menjadi maksimum 5 mm. Kondisi ini berlangsung stabil sampai tanggal 6 Desember 2010.

Nilai pelepasan energi kegiatan erupsi di permukaan diukur menggunakan indeks RSAM (Realtime Seismic Amplitude Measurement). Indeks RSAM tertinggi pada status awas terjadi pada tanggal 23-29 November 2010. Kemudian sesudahnya mengalami penurunan  secara signifikan.

Untuk sementara itu, dari hasil pengamatan visual pada tanggal 26 - 29 November 2010, pengamatan visual dalam status awas tampak cuaca terang angin sedang condong ke arah barat daya. Kolom erupsi  menunjukan warna kehitaman, tekanan kuat mencapai ketinggian 600-800 meter di atas bibir kawah. Sejak 30 November 2010, pengamatan visual dalam status awas memperlihatkan  cuaca terang, angin tenang condong kearah utara. Kolom erupsi menunjukan warna putih kelabu, tekanan sedang mencapai ketinggian 200-300 meter di atas bibir kawah.

Dari tanggal 25 November-05 Desember 2010 pengukuran deformasi EDM antara dua titik ukur POS-BAT dan POS-BRO menunjukan pemanjangan dan POS-KUR menunjukan pemendekan. Deformasi yang terjadi  sangat berkaitan dengan proses pengempisan tubuh G. Bromo atau pelepasan energi sudah mulai berkurang secara berarti.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa data kegempaan, visual, deformasi, dan potensi bahaya erupsi maka status kegiatan G. Bromo diturunkan dari awas (Level 4) menjadi siaga (Level 3) sejak 6 Desember 2010 pukul 12.45 WIB.

Meskipun status sudah diturunkan PVMBG tetap memberikan rekomendasi kepada masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengujung, wisatawan, dan pendaki untuk tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 2 km dari kawah aktif Gunung Bromo.

Harga Cabai Naik 100 Persen Lebih

DUMAI, KOMPAS.com — Harga cabai di Kota Dumai, Riau, naik dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 65.000/kg.

Berdasarkan data yang dihimpun, Rabu (7/7/2010), pembengkakan harga itu jarang terjadi pada sejumlah pasar tradisional di Kota Dumai.

Tak pelak, harga cabai menyebabkan warga kota itu, terutama kaum ibu rumah tangga, mengeluh karena tidak sebanding dengan daya belinya.

"Harga cabai merah yang saya beli tadi pagi Rp 60.000/kg. Harga ini pun naik-turun, sebentar harga Rp 60.000/kg, tidak lama kemudian harganya sudah Rp 65.000/kg," kata Buriah (40), warga Jalan Ombak yang juga seorang pemilik Rumah Makan Ampera.

Padahal, dia kemarin membeli komoditas itu Rp 30.000/kg. "Pokoknya harga cabai merah sekarang ini kayak mau beli emas, harganya naik-turun," ujarnya.

Menurut Buriah, kenaikan harga cabai merah yang kebanyakan masuk dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara itu memberatkan kaum ibu rumah tangga karena hampir setiap hari bergulat dengan urusan dapur dan masak-memasak yang tidak lepas dari komoditas tersebut.

Buriah yang sering berbelanja kebutuhan dapur di Pasar Payung Sukajadi ini mengaku memerhatikan fenomena kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok yang setiap tahun, apalagi menjelang bulan puasa yang selalu mengalami kenaikan.

Namun, kata dia, sekarang ini lebih terasa mencekik mengingat pada waktu yang hampir bersamaan harga kebutuhan keluarga lainnya pun meningkat.

Ibu tiga anak ini mengeluhkan kenaikan harga yang bersamaan dengan tahun ajaran baru 2010/2011. "Bagi kami yang punya uang hanya pas-pasan, kondisi seperti ini sangat terasa. Terkadang kami pinjam uang sana-sini untuk keperluan anak sekolah," tuturnya.

Sementara Purwan (50), warga Jalan Cempedak, Kecamatan Dumai Timur, mengatakan, saat ini tidak hanya harga cabai melambung, minyak tanah pun langka dan mahal di pasaran.

"Di tingkat pengecer harga minyak tanah bisa mencapai Rp 8.000/liter. Sudah mahal, langka pula. Jika pakai gas, saya takut meledak seperti kejadian-kejadian yang tampak di televisi," kata wiraswasta ini.

VIVAnews - Seleksi tahap kedua bagi timnas U-23 kembali akan digelar mulai Selasa, 11 Januari 2011. Selain 27 pemain lokal, seleksi juga akan diikuti oleh seorang pemain impor asal Belanda, Ruben Wuarbanaran. Untuk menjaring pemain yang akan tampil di Pra Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011, PSSI menggelar tiga agenda seleksi. Seleksi pertama telah digelar di Lapangan Timnas Senayan, 7-9 Januari 2011 Hasilnya, tiga pemain 'impor' telah dicoret oleh pelatih timnas U-23, Alfred Riedl. Mereka adalah James Zaidan Saragih (New Yorko Cosmos), Andrea Bitar (FC Cannes), dan Arthur Irawan (Lythim Town). Selanjutnya, Riedl akan melihat para pemain lainnya, di tempat yang sama, besok. Selain 27 pemain lokal, pelatih asal Austria itu juga akan menyeleksi salah seorang pemain asal Belanda, Ruben Wuarnanaran. Ruben merupakan pemain keturunan Indonesia yang bermain di klub FC Den Bosch. Pemain berusia 20 tahun itu sebelumnya pernah tampil pada laga amal yang digelar di Surabaya dan Malang, November 2010 lalu. Selain Ruben, tiga pemain asal Belanda lainnya, yakni Mark van der Mareel, Oliver Rifai, dan Stefano Lilipaly juga ikut diundang. Namun ketiganya belum bisa hadir pada seleksi tahap kedua. Menurut Asisten Pelatih Timnas, Wolfgang Pikal, ketiganya baru tiba di Jakarta pada Jumat, 14 Januari 2011. Artinya ketiganya baru bisa ikut dalam seleksi tahap ketiga yang digelar, 15-17 Januari 2011. • VIVAnews

Liga Primer Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Mantan General Manager PSIS, Yoyok Sukawi, mengatakan perlu dicari jalan keluar untuk mengatasi konflik antara PSSI dengan Liga Primer Indonesia.
"Kalau masing-masing tetap dengan pendapatnya sendiri tentunya akan sulit mencari titik temu. Harus dicarikan jalan tengah untuk mewujudkan persepakbolaan di negeri ini lebih baik lagi," katanya.
Ia mencontohkan, saat final Piala AFF 2010 antara Indonesia melawan Malaysia, semua bersatu mendukung tim nasional. "Kalau itu berlanjut, tentunya sepak bola Indonesia akan maju," katanya.
Yoyok yang saat ini menjadi Ketua Komisi E (bidang kesejahteraan rakyat atau kesra) DPRD I Jawa Tengah mengatakan, apalagi saat ini pemerintah pusat sangat perhatian terhadap sepak bola nasional. "Saya kira kalau perhatian seperti itu diterapkan di daerah mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota, alangkah indahnya sepak bola di Indonesia," katanya.
Ia mencontohkan, belum semua daerah memberikan perhatian yang lebih pada cabang olahraga sepak bola, termasuk Jawa Tengah. "Jawa Timur, provinsi di Sumatera sudah melakukan hal itu, dengan banyak bermunculan klub-klub sepak bola," katanya.
Yoyok mengakui, memang ada sisi negatif dari PSSI, terutama berkaitan dengan kompetisi. "Alangkah baiknya kalau pemerintah bicara dengan PSSI,'ini saya beri uang, buatlah kompetisi yang bagus'," katanya.
Kalau sudah seperti ini, menurut dia, tentunya PSSI juga akan bertanggung jawab untuk menggelar kompetisi sepak bola dengan baik. "Saya kira harus dicarikan jalan tengah untuk mengatasi konflik seperti itu," katanya.

Pemain Impor Kembali Ramaikan Seleksi U-23

VIVAnews - Seleksi tahap kedua bagi timnas U-23 kembali akan digelar mulai Selasa, 11 Januari 2011. Selain 27 pemain lokal, seleksi juga akan diikuti oleh seorang pemain impor asal Belanda, Ruben Wuarbanaran.

Untuk menjaring pemain yang akan tampil di Pra Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011, PSSI menggelar tiga agenda seleksi. Seleksi pertama telah digelar di Lapangan Timnas Senayan, 7-9 Januari 2011 

Hasilnya, tiga pemain 'impor' telah dicoret oleh pelatih timnas U-23, Alfred Riedl. Mereka adalah James Zaidan Saragih (New Yorko Cosmos), Andrea Bitar (FC Cannes), dan Arthur Irawan (Lythim Town). 

Selanjutnya, Riedl akan melihat para pemain lainnya, di tempat yang sama, besok. Selain 27 pemain lokal, pelatih asal Austria itu juga akan menyeleksi salah seorang pemain asal Belanda, Ruben Wuarnanaran.

Ruben merupakan pemain keturunan Indonesia yang bermain di klub FC Den Bosch. Pemain berusia 20 tahun itu sebelumnya pernah tampil pada laga amal yang digelar di Surabaya dan Malang, November 2010 lalu.

Selain Ruben, tiga pemain asal Belanda lainnya, yakni Mark van der Mareel, Oliver Rifai, dan Stefano Lilipaly juga ikut diundang. Namun ketiganya belum bisa hadir pada seleksi tahap kedua.

Menurut Asisten Pelatih Timnas, Wolfgang Pikal, ketiganya baru tiba di Jakarta pada Jumat, 14 Januari 2011. Artinya ketiganya baru bisa ikut dalam seleksi tahap ketiga yang digelar, 15-17 Januari 2011.
• VIVAnews

Calo Paspor Gayus Tertangkap

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi berhasil menangkap tersangka pembuatan paspor atas nama Sony Laksono yang diduga kuat digunakan Gayus H Tambunan untuk ke luar negeri. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, tersangka adalah seorang calo paspor berinisial A.
Tersangka ditangkap pada dua hari lalu di kawasan Jakarta Selatan. "Yang bersangkutan sedang diperiksa, saat ini di tahanan. Kami berharap ada perkembangan selanjutnya mengungkap kasus ini," kata Anton dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/1/2011).
Diduga, tersangka tidak bekerja sendirian dalam pembuatan paspor tersebut. Menurut penuturan Gayus Tambunan, dia mengeluarkan uang 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 900 juta untuk pembuatan paspor. Adapun si A hanya menerima 2.500 dollar AS. "Sedangkan sisanya dibagi-bagi kepada yang diduga temen-teman sindikat," lanjut Anton.
Atas perbuatannya, kata Anton, tersangka A dapat dijerat Pasal 266 jo 55 dan 56 tentang pemalsuan dan turut serta dalam tindakan pemalsuan.
Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Boy Rafli Amar menambahkan, tersangka A berperan dalam membuat foto Sony Laksono yang mengenakan wig dan kacamata, yang ditempelkan di sebuah paspor asli.
"Yang saat ini ditahan oleh penyidik berperan sebagai pembuat foto yang diduga ditempelkan dalam buku paspor, yang diduga sementara ini buku paspor itu adalah asli," ungkap Boy.




* Beranda * About Mahasiswa Sains Yogyakarta Mengaku Membuat Crop Circle Berbah

TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Sejumlah warga melihat pola aneh yang terjadi di areal persawahan dari puncak bukit Suru di Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Pola geometris tersebut diketahui muncul pada Minggu (23/1/2010) pagi ditengah areal persawahan yang ditanami padi dan saat ini masih dalam penyelidikan pihak berwenang untuk mengetahu penyebab terjadinya pola tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Entah benar atau tidak, tiba-tiba saja seorang mahasiswa asal Yogyakarta mengaku sebagai orang yang ‘mendesain’ crop circle di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang bikin heboh masyarakat sekitar.
Dalam sebuah situs, mahasiswa tersebut mengatakan bahwa “jejak UFO” di areal persawahan tersebut dibikin oleh mahasiswa Sains MTK dan Pertanian. 
Seperti dikutip situs StudentMagz.com, Selasa (25/1/2011), ide membuat crop circle itu muncul ketika dia sedang berlibur. “Dari pada pusing mikirin Gayus, mending bikin heboh aja,” kata mahasiswa MIPA di sebuah kampus di Yogyakarta.
Adapun alasan lain ia membuat pola unik tersebut, yakni, ingin mempraktekan kemampuan matematika terapan dan keahlian desain, termasuk di antaranya cari sensasi.
Mahasiswa itu mengaku, pola unik yang saling simetris berdiameter 30-an meter itu ia buat bersama enam teman. Namun bagaimana cara membuat pola itu, mahasiswa ini enggan menjelaskan.
Situs StudentMagz melengkapi pengakuan mahasiswa itu dengan tautan video dari luar negeri tentang cara membuat crop circle.
Di antaranya dengan menekan tanaman pakai balok sehingga merebah satu arah.
Hingga saat ini, belum ada satu pihak pun bisa memastikan apakah itu benar jejak UFO atau hasil bikinan manusia. Jika itu hasil buatan manusia, kemungkinan padi tersebut banyak yang patah dan rusak.
Dari pantauan Tribun, lokasi sekitar penemuan crop circle makin ramai dikunjungi warga. Police line masih terpasang di lokasi untuk menghindari warga masuk ke areal sawah.